Endometriosis- Gangguan Kesuburan
Endometriosis dapat menyebabkan
nyeri saat haid dan sulit memiliki keturunan. Sebaiknya jangan didiamkan dan
segera diobati. Lapisan dinding rahim (endometrium) ternyata bisa “tumbuh’ di
luar rongga rahim. Ini yang disebut endometriosis. Pertumbuhan kelenjar dan
jaringan yang mirip endometrium ini biasanya muncul di daerah panggul, indung
telur, usus, rectum dan kandung kemih.”Sebagian besar dialami oleh wanita usia
produktif, 18-40 tahun,” ujar dr. Andon
Hestiantoro, SpOG dari FK UI/RSCM, Jakarta.
Tiap
bulan, indung telur memproduksi hormone yang menstimulasi sel-sel endometrium
berkembang dan menjadi tebal, guna mempersiapkan kondisi bagi telur yang
dibuahi. Endometriosis terjadi ketika sel-sel tumbuh di luar rahim. Tidak
seperti endometrium dalam rahim yang akan luruh ketika haid, sel yang
berkembang di luar rahim tetap tinggal disana. Sel-sel ini merespon perubahan
hormonal wanita seperti endometrium dalam rahim ; ia ikut berkembang menjelang
haid dan “berdarah” saat terjadi haid.
Perdarahan
ini terakumulasi di tempatnya tumbuh
sehingga menyebabkan pembengkakan dan memicu respon peradangan. Diduga,
proses inilah yang menyebabkan nyeri haid. Menurut dr.Andon, endometriosis
ditemukan pada 40-60% wanita dengan keluhan nyeri haid. Gangguan ini juga menyebabkan
kesulitan untuk mendapatkan keturunan (25-60%).
Belum
diketahui secara pasti, mengapa endometrium dapat berkembang di luar rongga
rahim. Diduga, hal ini dipengaruhi
factor genetic, kekebalan tubuh, hormonal dan lingkungan. Wanita dengan riwayat
endometriosis dalam keluarga, kemungkinan mengalami endometriosis 6x lebih besar, dibandingkan dengan wanita
umumnya. “Gaya hidup tidak sehat seperti merokok, makanan berlemak hewani serta
lemak dari kue tart, permen coklat dan santan turut berpengaruh” Imbuh dr.
Andon. Kurang olehraga dan kurang makanan berserat juga dapat berpengaruh.
“Endometriosis
bukan kanker, tetapi perlu diwaspadai. Sekitar 1-3% dapat berubah menjadi
kanker,” tegas, dr.Andon. Masalah yang paling sering muncul yakni nyeri haid,
nyeri perut, nyeri saat berhubungan intim atau nyeri pada saat BAB. Masalah
lain, kesuburan wanita bisa terganggu karena endometriosis dapat
mengganggu perkembangan sel telur,
fungsi sel telur, perlekatan embrio di dalam rahim dan mengganggu aktifitas
sperma.
Pemeriksaan
untuk endometriosis meliputi pemeriksaan fisik, USG, kadar Ca-125 di dalam
darah dan laparoskopi. Endometriosis bisa kambuh meski sudah diobati.
“Kemungkinan kambuh 8% dalam 1-2 tahun pertama,” kata dr.Andon. Bisa dicegah
dengan menjaga pola hidup sehat ; olahraga rutin, jangan gemuk, hindari makanan
yang mengandung kolesterol tinggi, MSG dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar